KOMPAS.com -  Seorang pria, sebut saja X. Sebagai seorang eksekutif muda,  aktivitasnya begitu padat. Keluar kota hampir seminggu dua kali  dilakoninya. Rupanya, pria ini juga suka sekali jajan atau berhubungan seks dengan wanita tuna susila saat berada di luar kota.
Dia  sadar, nafsu seksnya luar biasa. Karena itu, hasrat itu tak bisa  terkalahkan oleh akal budinya. Tapi sayang, petualangannya berakhir di  rumah sakit. Pria ini menderita penyakit kelamin. Alat vitalnya harus  dibedah gara-gara kebiasaannya.
Demikian cerita ginekolog dan konsultan seks Boyke Dian Nugraha dalam seminar bertema Love, Sex and Harmony di  Jakarta, saat mengungkap bahayanya selingkuh. "Dibalik kenikmatan yang  didapat, rusaklah organ reproduksi yang bisa mengancam kehidupan seorang  pria," kata Boyke.
Setidaknya ada 5 penyakit kelamin dan satu jenis kanker yang bisa diderita para pria yang suka selingkuh.  
1. Gonore. Penyebabnya adalah kuman neisseria gonore  dengan masa inkubasi tiga sampai sepuluh hari. Pada keadaan akut  ditandai dengan gajala rasa perih saat buang air kecil dan adanya  keputihan yang agak kental. Pada keadaan menahun ( tak diobati dan tidak  sembuh) infeksi dalam menjalar ke rahim, saluran telur, dan indung  telur.  
2. Sifilis. Penyebabnya adalah parasit treponema palidum  yang menyerang selaput lendir, termasuk anus, kemaluan, serta mulut.  Masa inkubasinya tiga sampai empat minggu. Gejalanya, timbul luka pada  vulva.  
3. Herpes genetalis. Penyebabnya virus herpes.  Masa inkubasinya dua sampai sepuluh hari, dengan gejala adanya vesikel  atau penggelembungan pada kulit. Gelembung itu berkelompok dengan dasar  kemerahan yang bersifat hilang timbul. Dapat pula disertai rasa nyeri  dan gatal.  
4. Klamidia. Penyebabnya adalah c. trachomatis.  Biasaya ditandai dengan keputihan berwarna kuning disertai rasa sakit  saat buang air kecil. Pemeriksaan terhadap bakteri ini sangat sulit dan  mahal.  
5. HIV/AIDS.  Sampai saat ini, penyakit ini belum ada obatnya. Sistem kekebalan kitalah yang diserang hingga akhirnya kematian menjemput.
     
Tidak ada komentar:
Posting Komentar