Saat ini museum tidak terbatas dengan peninggalan purbakala saja. Contoh saja museum lilin Madam Tousound yang sangat menarik perhatian masyarakat. Namun apakah Anda akan sangat menikmati jika mengunjungi Icelandic Phallological Museum?
Museum Kelamin Islandia ini adalah satu satunya museum yang mengoleksi berbagai macam alat kelamin hewan mamalia yang ada di islandia.
Seperti dugaan Anda, Icelandic Phallological Museum di Islandia adalah museum yang mengkoleksi alat kelamin hewan jantan dari seluruh spesies di seluruh dunia.
Diantara sekian banyak koleksi dari spesies bintang, lucunya tidak ada satu pun koleksi dari spesies homo sapiens atau manusia. Namun Sigurdur yang mengaku telah memiliki 261 phallus dari 90 spesies binatang mengatakan hal itu tidak akan lama karena seorang pria dari Jerman, Amerika, Islandia dan Inggris telah berjanji akan mendonasikan alat kelamin mereka setelah mereka meninggal.
Siapa pengunjungnya? Museum yang awalnya berdiri di kota Reykjavik, Islandia pada tahun 1997 dan pindah ke sebuah daerah pinggiran laut, Husavik, Islandia ternyata memiliki pengunjung dari seluruh dunia. Seperti dilansir oleh Reuters, setiap tahun orang-orang dari seluruh dunia datang untuk mengunjungi museum tersebut dan 60% diantaranya adalah perempuan. "Musim panas tahun lalu pengunjung kami mencapai 6.000 orang," ujar Sigundur sambil tersenyum. Tertarik mengunjungi, ladies?
Seorang warga Islandia, Sirgurdur Hjartarson membuka museum penis sejak tahun 1974. Icelandic Phallological Museum yang berada di Islandia ini merupakan museum yang mengkoleksi alat kelamin hewan jantan dari seluruh spesies di seluruh dunia.
Awalnya ia hanya memiliki satu koleksi penis sapi. Jumlah tersebut meningkat menjadi 261 penis dari 90 spesies. Koleksinya bertambah setelah banyak mendapat sumbangan dari nelayan dan pemburu.
Penis terbesar adalah milik seekor ikan paus seberat 70 kg dan panjang 1.7 meter. Sedangkan yang terkecil tulang penis seekor hamster yang hanya 2 mm dan harus dilihat dengan kaca pembesar
Seperti dilaporkan Reuters, museum ini secara resmi dibuka di kota Reykjavik pada tahun 1997 dan saat ini pindah ke desa nelayan yang sepi, Husavik sekitar 480 km ke arah timur laut Reykjavik. Setiap tahun orang-orang dari seluruh dunia datang untuk mengunjungi museum tersebut dan 60% diantaranya adalah perempuan.
sumber http://forum.vivanews.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar